Kerusuhan Inggris, 16 Ribu Polisi Dikerahkan ke Jalan-jalan
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Lebih dari 16.000 petugas polisi diterjunkan ke jalan-jalan dalam upaya mencegah kerusuhan berlanjut pada malam keempat. Demikian dikatakan Perdana Menteri David Cameron seperti dikutip dari BBC, Selasa (9/8/2011).
Toko dan bisnis di beberapa daerah yang tutup lebih awal dalam upaya untuk menghindari kekerasan dan penjarahan yang menyebar melalui London pada Senin.
Perdana Menteri David Cameron telah berjanji untuk memulihkan ketertiban, mengingat parlemen Inggris telah bereaksi atas kejadian kerusuhan yang terus meluas ke sejumlah kota sebagai "aksi yang memuakkan."
Sebuah rekaman CCTV menampilkan 32 orang yang ditangkap dan diadili atas kejahatan seperti pencurian dan perusakan saat kerusuhan sebelumnya. Di antara mereka adalah desainer grafis, mahasiswa, pekerja muda, lulusan universitas dan seorang pria yang telah mendaftar untuk bergabung dengan tentara. Sejauh ini 563 orang telah ditangkap dan 105 orang ditetapkan menjadi tersangka atas kasus kekerasan di ibukota.
Sementara itu, kepolisian Inggris, Scotland Yard menyatakan seorang pria berumur 26 tahun yang ditembak dalam sebuah mobil saat rusuh di Croydon, London selatan, dipastikan telah meninggal di rumah sakit.
Cameron telah melakukan pertemuan dan memberikan sejumlah perintah kepada petugas kepolisian Metropolitan London di Lambeth pada Selasa sore. Ia mengutuk aksi yang disebutnya sebagai "tindakan yang memuakkan terhadap orang yang melakukan penjarahan, merusak, mencuri, merampok".
Ia mengatakan kepada perusuh, "Anda akan merasakan kekuatan penuh hukum. Dan jika Anda sudah cukup dewasa untuk melakukan kejahatan ini, maka Anda juga sudah cukup untuk menghadapi hukuman."
Ia juga telah memanggil anggota parlemen untuk bertemu pada Kamis untuk ikut menangani kerusuhan di Inggris. Pemanggilan anggota parlemen akan memungkinkan mereka "bersama-sama mengutuk kejahatan ini dan bersama-sama membangun kembali masyarakat," katanya.
Cameron terpaksa kembali lebih cepat dari liburannya di Tuscany, Italia untuk membahas kerusuhan, yang pertama kali berkobar pada Sabtu, pasca-aksi damai di Tottenham atas penembakan brutal seorang polisi terhadap warga bernama Mark Duggan.
Asisten Deputi Komisaris Stephen Kavanagh mengatakan penggunaan peluru plastik akan dipertimbangkan secara hati-hati dalam menangani para perusuh dan penjarah di jalan-jalan. Namun dia menambahkan, "Itu tidak berarti kami takut menggunakan taktik apapun."
Seorang petugas kepolisian mengatakan, London tampak seperti gelombang aksi "peniru tindakan kriminal" selama tiga hari terakhir.
Kepolisian percaya beberapa perusuh telah menggunakan BlackBerry Messenger untuk mengirim pesan untuk mengatur kekerasan di jalan-jalan.