Laporan Wartawan Tribun Medan, Adol Frian Rumaijuk

TRIBUNNEWS.COM MEDAN -  Dalam masa reses di daerah pemilihannya, Anggota Komisi VI DPR RI, Ir Nurdin Tampubolon  menemukan sejumlah persoalan krusial. Di antaranya, yakni  persoalan Danau Toba, yang debit airnya telah menurun drastis mencapai kedalaman tiga meter.

Penyebabnya kata Nurdin di Medan, Kamis (11/8/2011),
penebangan liar (ilegal loging. Nurdin menyebutkan perusahaan Toba Pulp Lestari (TPL),  salah satu perusahaan yang  berperan dalam mengurangi debit air Danau Toba ini.

"Terkait persoalan ini, sudah saya ingatkan berulang-ulang kepada kepala daerah masing-masing untuk menggalakkan penanaman hutan kembali di areal danau toba. Serta aparat terkait juga harus memberi tindakan  terhadap penebangan liar di sekitar kawasan wisata itu," katanya.

Dia juga mendesak  Menteri Kehutanan RI tidak lagi mengeluarkan izin  untuk penebangan kayu di sekitar areal Danau Toba. Jika izin telah dikeluarkan agar dibatalkan kembali.

"Karena selama ini, pengawasan dari pihak kabupaten/kota di daerah terkesan lemah dan langsung saja memberikan rekomendasi ke pusat tanpa adanya pengawasan. Akibatnya, yang menjadi korban Danau Toba dan tentu saja masyarakat di sekitarnya merasakan dampaknya," kata Nurdin.

Menurut Nurdin, perusahaan yang berdalih telah memberikan kontribusi corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat sekitar Danau Toba, tak sebanding dengan dampak dari kerusakan hutan yang ditimbulkan.